I Become Real, When I Was Pretending

Minggu, 21 Juni 2015

UBIQUITOUS COMPUTING

UBIQUITOUS COMPUTING

Ubiquitous computing definisinya merupakan penggunaan komputer yang tersebar di mana user berada. Beberapa komputer disatukan dalam suatu lingkungan dan setiap orang yang berada di lokasi tersebut dapat tersedia. 

Setiap komputer dapat melakukan pekerjaan yang dipersiapkan untuk tidak banyak melibatkan intervensi manusia atau bahkan tanpa harus mendeteksi di mana pemakai berada.  

KONSEP

Ide tentang ubiquitous computing pertama kali disampaikan oleh Mark Weiser (1998) di Laboratorium Komputer Xerox PARC, yang membayangkan komputer dipasangkan di dinding, di permukaan meja, di setiap benda sehingga seseorang dapat berkomunikasi dengan ratusan komputer pada saat yang sama. Setiap komputer secara tersembunyi diletakkan di lingkungan dan dihubungkan secara nirkabel.

Mark Weiser mengusulkan tiga bentuk dasar untuk sistem di mana-mana perangkat, lihat juga perangkat Smart: tab, bantalan dan papan. 
  • Tabs: dpt dipakai perangkat berukuran sentimeter 
  • Bantalan: genggam perangkat berukuran desimeter 
  • Boards: meter ukuran layar perangkat interaktif. 


Bentuk ketiga yang diajukan oleh Weiser disifatkan dengan menjadi makro-ukuran, memiliki bentuk planar dan menggabungkan keluaran visual display. Jika kita santai masing-masing dari tiga karakteristik ini kita dapat memperluas rentang ini menjadi jauh lebih beragam dan berpotensi lebih bermanfaat Ubiquitous Computing berbagai perangkat. Oleh karena itu, tiga bentuk tambahan untuk sistem di mana-mana telah diajukan: 
  • Debu: miniaturised perangkat dapat tanpa menampilkan output visual, misalnya, Micro Electro-Mechanical Systems (MEMS), mulai dari nanometer melalui mikrometer untuk milimeter. See also Smart dust . Lihat juga Smart debu. 
  • Kulit: kain berdasarkan memancarkan cahaya dan konduktif polimer, perangkat komputer organik, dapat dibentuk menjadi lebih fleksibel non-planar permukaan dan menampilkan produk-produk seperti pakaian dan gorden, melihat layar OLED. Perangkat MEMS juga dapat dicat ke berbagai permukaan, sehingga berbagai struktur dunia fisik dapat bertindak sebagai permukaan jaringan MEMS. 
  • Clay: ansambel dari MEMS dapat dibentuk menjadi sewenang-wenang bentuk tiga dimensi sebagai artefak yang menyerupai berbagai macam objek fisik (lihat juga Berwujud antarmuka). 
SPESIFIKASI TEKHNIK

Ubiquitous computing mempunyai beberapa spesifikasi teknis sebagai berikut:


  • Bandwidth tinggi = Ubiquitous computing mempunyai bandwidth  jaringan yang tinggi yang cukup untuk melakukan komunikasi antara peralatan-peralatan yang digunakan. Selain masalah bandwidth, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan transformasi data melalui jaringan, antara lain: lokasi terminal untuk mobile communication, penggunaan frekuensi yang tepat, menjaga kualitas layanan, enkripsi data, dan mengurangi gangguan-gangguan laten terhadap jaringan.
  • Terminal & user interface = Walaupun dengan ukuran display yang terbatas, penggunaanya harus intuitif dengan tampilan yang bersih menggunakan alat input yang berbeda seperti: pen, handwriting recognition dan speech recognition.
  • Peralatan yang murah = Tidak semua komputer dalam ubiquitous computing memerlukan prosesor dan harddisk dengan spesifikasi seperti dalam komputer biasa.
  • Sistem file tersembunyi = Salah satu kebutuhan ubiquitous computing adalah bahwa komputer harus tersembunyi. Komputer harus dapat “memahami” kondisi pemakai. Sebagai contoh, melalui penggunaan voice recognition atau interface lainnya yang memungkinkan pemakai melakukan akses tanpa harus mengetahui nama file tertentu, lokasi atau format file tersebut.
  • Instalasi otomatis = Ubiquitous computing harus dapat mengeliminasi kebutuhan instalasi program. Dalam sistem konvensional, seringkali diperlukan instalasi program yang dapat menimbulkan masalah, dan dalam beberapa kasus harus melibatkan pemakai. Konsep ini tidak berlaku dalam ubiquitous computing. Program harus dapat berpindah dari sebuah komputer ke komputer lain tanpa harus mengubah konfigurasi dasar dalam menjalankan suatu program baru.
  • Personalisasi informasi = Akan lebih baik jika ubiquitous computing system dapat menjaga agar informasi yang tersedia dapat digunakan sesuai kebutuhan pemakai. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah setiap kali ada seseorang yang baru bergabung dalam sebuah komunitas, profil pribadi orang tersebut harus ditambahkan ke setiap peralatan yang ada.
  • Privasi = Salah satu masalah yang paling penting dalam ubiquitous computing adalah resiko privasi yang serius. Sistem ini dapat menyimpan data-data pemakai dan lokasinya yang mungkin dapat diakses oleh pemakai lain. Teknologi jaringan yang baru seperti infra merah atau komunikasi radio nir kabel menggunakan enkripsi untuk menjaga keamanan data.

SEJARAH

Mark Weiser menciptakan istilah "komputasi ubiquitous" sekitar tahun 1988, selama masa jabatannya sebagai Chief Technologist dari Xerox Palo Alto Research Center (PARC). Baik sendiri maupun dengan PARC Direktur dan Chief Scientist John Seely Brown, Weiser menulis beberapa makalah yang paling awal tentang masalah ini, sebagian besar menentukan dan membuat sketsa keprihatinan utamanya.

Menyadari bahwa kekuatan pemrosesan perpanjangan ke skenario sehari-hari akan memerlukan pemahaman sosial, budaya dan di luar fenomena psikologis yang tepat ambit, Weiser dipengaruhi oleh banyak bidang ilmu komputer di luar, termasuk "filsafat, fenomenologi, antropologi, psikologi, pasca-Modernisme, sosiologi ilmu pengetahuan dan kritik feminis. Dia eksplisit tentang "asal-usul humanistik 'tak terlihat ideal pasca-pikir modernis 

Perbandingan Ubiquitous, Grid , Mobile, dan Cloud Computing
  • Ubiquitous computing menggunakan teknologi wireless yang dapat mengakses apa saja pada lokasi tertentu. Mobile computing menggunakan teknologi mobile untuk seperti handphone atau smartphone, carputer dan ultra mobile PC, sedangkan grid dan cloud computing menggunakan PC pada umumnya untuk menjalankannya.
  • Selanjutnya pada masalah biaya untuk pengadaan energi bagi mobile computing cenderung lebih mahal dibanding grid dan cloud computing apabila tidak ada sumber daya listrik karena membutuhkan sumber daya pengganti yaitu baterei dan untuk ubiquitous computing biayanya juga murah.
  • Mobile computing tidak terlalu membutuhkan tempat yang besar untuk mengoperasikannya dibanding grid dan cloud computing karena cenderung portable dan mudah dibawa kemana saja, sedangkan ubiquitous computing hanya membutuhkan tempat sebesar pc tidak terlalu besar.
  • Pada mobile computing, proses komputasi cenderung dilakukan sendiri oleh user. Pada grid computing, proses komputasi dilakukan terpusat maupun tidak terpusat dimana consumer membutuhkan discovery server. Pada cloud computing, proses komputasi membutuhkan ASP dan internet sebagai media penghubung.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar